Ya…. Hari ini Update
nya tentang Pelajaran Astronomi dulu ya…
Kali ini aku akan membahas tentang salah satu planet
yang katanya… bisa ditinggali manusia… sampai – sampai temanku mengaku bahwa
itu planet asalnya..
Disimak ya.. penjelasan tentang planet mars dibawah
ini…
Mars adalah planet terdekat
keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars.
Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari
jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi-(III)
oksida di permukaan planet Mars. Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang
tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode
rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars
berdiri Olympus Mons,
gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles
Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan
utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40%
permukaan Mars.
Sudah bukan rahasia jika Mars menjadi nama planet prioritas utama dari beberapa
yang tengah diteliti oleh NASA.
Apalagi,
Badan Antariksa Amerika tersebut telah menemukan kandungan air yang terdapat di
dalam permukaan Planet Merah. Sontak saja, spekulasi bahwa Mars layak
ditinggali manusia pun mencuat.
Benar
atau salah, pasti atau tidaknya, semua masih menjadi tanda tanya besar hingga
kini. Faktanya, NASA memang masih berupaya mencari titik terang, apa memang
benar planet yang memiliki bulan Phobos dan Deimos ini bakal bisa dihuni umat
manusia di masa mendatang.
Lingkungan
Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya
tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara
yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar
karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan
jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung
abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat
sederhana.
Meski
demikian, beberapa kalangan peneliti optimistis manusia bisa tinggal di Mars di waktu mendatang. Berbagai langkah bahkan
dipersiapkan NASA agar nantinya proses kolonialisasi manusia di Mars dapat
berjalan lancar.
Namun,
dengan segala macam sokongan teknologi yang diusahakan, apakah memang nanti
Mars bisa menjadi tempat yang layak ditinggali manusia untuk menggantikan Bumi?
Meski
memang masih belum jelas, sebagian peneliti mengungkap kemungkinan manusia
untuk tinggal di Mars masih sangat minim.
Planet
ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi Matahari. Planet ini
juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di
planet Mars, terdapat sebuah kenampakan unik di daerah Cydonia
Mensae. Kenampakan ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat
dari atas tampak sebagai sebuah wajah manusia.
Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang
telah lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa
kenampakan tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Setelah diteliti, lapisan es
yang ada di bawah permukaan Planet Mars ternyata bisa menjadi sumber bagi
kehidupan manusia jika ingin tinggal di sana.
Para
ilmuwan United States Geological Survey yang mempelajari planet lewat Mars
Reconnaissance Orbiter (MRO) tersebut berpendapat, es memang merupakan salah
satu material utama dari Mars.
Mars memiliki
jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini kurang padat bila
dibandingkan dengan Bumi, dan hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa
Bumi. Luas permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di Bumi. Mars
lebih besar daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet
mempunyai tarikan gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars
lebih kuat sekitar kurang dari 1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars
berada "di antara" Bumi dan Bulan (diameter Bulan hanya setengah dari Mars,
sementara Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan Bulan
satu per sembilannya).
Pada September 2015 lalu, NASA
juga menemukan bukti terkuat tentang keberadaan air mengalir di Mars. Saat itu,
MRO mengidentifikasi bukti mineral terhidrasi yang disebut perklorat, yang
telah membentuk garis-garis di lereng di permukaan Mars.
"Hal
yang paling menarik tentang pengumuman ini adalah kehidupan di Mars memang
memungkinkan," kata salah seorang perwakilan NASA, John Grunsfeld pada
konferensi pers, seperti dikutip dari CNBC.
Beberapa
perklorat dapat menjaga air dari pembekuan, bahkan pada suhu sedingin -94
derajat Fahrenheit. Perklorat itu membentuk garis-garis di lereng Mars selama
musim hangat planet ketika suhu naik di atas -10 derajat Fahrenheit.
Garis-garis itu disebut Recurring Slope Lineae (RSL), yang kemudian menghilang
selama musim dingin.
"Sesuatu
menghidrasi garam-garam ini, dan tampaknya berubah menjadi garis-garis
tersebut, yang datang dan pergi sesuai dengan musim," ungkap Lujendra
Ojha, salah seorang peneliti pada proyek tersebut dalam sebuah pernyataan.
Ini
berarti, lanjut Ojha, air di Mars adalah asin, bukan murni. Hal ini masuk akal
karena garam menurunkan titik beku air. Bahkan jika RSL sedikit di bawah tanah,
di mana suhunya lebih dingin dari suhu permukaan, garam akan menjaga air dalam
bentuk cair dan memungkinkan untuk mengalir menuruni lereng Mars.
Berdasarkan
pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars,
permukaan Mars terdiri dari basalt.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars mempunyai silika yang
lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesit di
Bumi. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III)
oksida yang memberinya kenampakan merah.
Saat
ini Mars tidak mempunyai medan magnet global, namun
hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak planet termagnetisasi, dan
medan magnet global pernah ada pada masa lalu. Salah satu teori yang diumumkan
pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada Oktober 2005 (dengan bantuan Mars Global Surveyor) menunjukkan bahwa empat
miliar tahun yang lalu, dinamo Mars
berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya menghilang. Ada pula
teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam Mars dan mematikan
medan magnetnya.
Inti
Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri dari besi dan 14-17% sulfur.
Inti besi sulfida ini cair. Lapisan di atas
inti Mars adalah mantel silikat
yang membentuk banyak objek tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini
mantel tersebut sudah tidak aktif. Di atas lapisan mantel adalah kerak, yang
ketebalan rata-ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan maksimumnya
125 km.
Saat
pembentukan Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi
Matahari. Planet ini punya ciri kimia yang berbeda karena letaknya di Tata
Surya. Unsur dengan titik didih yang rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur
ada dalam jumlah yang lebih besar daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut
kemungkinan dihalau dari daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin surya muda
yang kuat.
Setelah
terbentuk, planet-planet melewati masa "Pembombardiran Berat Akhir". Bekas
tubrukan dari masa tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars. 40%
permukaan Mars adalah bagian dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek
sebesar Pluto empat miliar tahun yang
lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600 km ini
kini dikenal dengan nama cekungan
Borealis.
Hingga
saat ini memang belum ada kepastian apakah planet Mars bisa ditinggali oleh
manusia. Sebab, di Mars suhu rata-rata mencapai -63 derajat celcius, di bumi
temperatur rata-rata hanya mencapai angka 14 derajat celcius. Sehingga suhu di
planet Mars sangat ekstrim untuk ditinggali oleh manusia.
Belum
lagi, bentuk atmosfer Mars tidak sepadat dengan bentuk atmosfer bumi. Hal ini
sangat riskan membuat benda-benda langit yang terjatuh ke permukaan planet
Mars dapat membahayakan manusia.
Hmmm…
Kira kira memang pernah ada kehidupan atau gak ya ?? untuk itu kita tunggu saja
kepastiannya…
Hayooo…….siapa yang mau tinggal di mars ??
Ntar tiba tiba ketemu Alien gimana ?? Hiiii Serem …..
~
Salam Anak Negeri ~
MATEMATIKA